Pengertian Puisi Lama dan Jenis-Jenisnya

Bindonline.com – Sekarang kami akan membahas tentang pengertian puisi lama. Kita tahu bahwa puisi termasuk ke dalam salah satu karya sastra.  Di dalam puisi itu sendiri ternyata terbagi menjadi dua yaitu puisi lama dan puisi baru. Sekarang kamu fokus membahas segala hal yang berkaitan dengan puisi lama. Termasuk juga kami akan menjelaskan apa saja yang termasuk ke dalam puisi lama.

Pengertian Puisi Lama

Pengertian Puisi Lama dan Puisi Modern

Apa itu puisi lama? Ini merupakan jenis puisi yang telah ada sejak dulu. Biasanya kamu akan menemukan penggunaan puisi lama pada upacara adat.Salah satu yang membedakan puisi lama dengan puisi modern yaitu tentang aturan dalam penulisan puisi tersebut. Untuk puisi lama masih terikat oleh beragam aturan yang harus kamu perhatikan ketika ingin menulisnya.

Beberapa aturan tersebut misalnya jumlah kata yang ada dalam satu baris. Jumlah baris yang terdapat dalam 1 bait, rima, jumlah dari suku kata, dan sebagainya. Kemudian pada puisi modern, jenis puisi tersebut terbebas dari aturan-aturan yang sudah kami sebutkan tadi. Itulah mengapa puisi modern juga dinamakan sebagai puisi bebas.

Selain itu, pada puisi lama juga terkadang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat mistis dan gaib. Mengapa? Karena salah satu jenis puisi lama yaitu mantra memakai irama-irama yang seolah-olah berbau mistis. Selain itu, mantra juga memakai mas metafora sehingga memang ada sesuatu yang berbeda yang tidak kamu temukan di puisi modern.

Secara umum, beberapa aturan yang harus kamu patuhi ketika menulis puisi lama, seperti puisi tentang persahabatan yaitu:

  • Puisi lama harus mematuhi ketentuan jumlah baris, bisa 2, 4 atau bahkan lebih
  • Terikat rima
  • Terikat dengan jumlah dari suku kata
  • Terikat aturan baris yang ada dalam satu bait

Pengertian Puisi Lama dan Jenis-Jenisnya

Setelah memahami pengertian puisi lama, informasi berikutnya adalah penggolongan puisi lama itu sendiri. Seperti yang telah kami bahas di awal bahwa salah satu jenis puisi lam adalah mantra. Selain mantra, masih banyak yang termasuk ke dalam puisi lama.

1. Pantun

Pantun merupakan puisi lama yang sangat populer. Meskipun ini termasuk puisi lama namun tetap digunakan di jaman modern seperti saat ini. Bahkan masih banyak masyarakat yang menggunakannya di kehidupan sehari-hari meskipun pemakaian pantun hanya sekadar bercanda untuk mencairkan suasana.

Mungkin kamu sering atau pernah melihat ada upacara pernikahan menggunakan adat Betawi. Di situ perwakilan dari masing-masing mempelai menggunakan pantun sebagai salah satu media komunikasi dalam upacara tersebut.

Sementara itu, ciri-ciri yang ada pada pantun antara lain:

  • bersajak a b a ab
  • Pada baris pertama serta kedua dinamakan sampiran
  • Pada baris ketiga dan keempat adalah isi
  • Dalam 1bait terdapat 4 baris
  • Pada satu baris terdapat 8 sampai dengan 12 suku kata

Kemudian untuk contoh pantun yaitu seperti di bawah ini:

Pengertian Puisi Lama dan Pantun

2. Karmina

Mungkin nama karmina sendiri masih asing karena memang jarang orang membahasnya. Bisa jadi orang tersebut menggunakan unsur-unsur yang ada dalam karmina namun belum mengetahui bahwa apa yang digunakannya masuk ke dalam kategori karmina.

Karmina biasanya dipakai sebagai media dalam menyatakan sebuah ungkapan maupn sindiran secara langsung. Jadi orang tersebut menggunakan karmina untuk menyindir orang lain secara langsung melalui apa yang tertera di bagian isi atau baris kedua dari karmina. Sebenarnya karmina juga termasuk pantun yang di dalamnya terdapat 4 baris.

Pada setiap barisnya pun mengandung suku kata berjumlah 4 sampai dengan 5. Akan tetapi, seiring berkembangnya dunia sastra, saat ini bentuk karmina sudah menjadi 2 baris. Sementara suku katanya berjumlah 8 sampai dengan 12.

Secara umum memang karmina hampir sama dengan pantun. Untuk ciri-ciri karmina yaitu:

  • Karmina berjumlah 2 baris
  • Karmina bersajak a a atau bisa juga b b
  • Pada baris pertama berama sampiran
  • Pada baris kedua bernama isi
  • Untuk setiap baris di karmina biasanya terdapat 8 sampai 12 suku kata maupun 4 suku kata
  • Di antara sampiran serta isi tidak terdapat hubungan yang lainnya
  • Akan ada dua hal yang kontradiktif. Dua hal tersebut adalah rayuan dan perintah
  • Di setiap baris karmina, kamu harus mengakhirnya dengan menggunakan tanda koma. Sementara pada baris keempat harus kamu akhiri dengan titik

3. Mantra

Seperti yang kami singgung pada pengertian puisi lama tadi, mantra juga masuk ke dalam kategori puisi lama. Ada yang menganggap bahwa mantra merupakan puisi lama yang mana di dalam pengucapannya mengandung unsur-unsur mistis. Mantra memang kerap digunakan sebagai media untuk ritual maupun pengobatan.

Akan tetapi, mantra tidak mempunyai ciri-ciri khusus. Mantra juga merupakan sastra lisan dan sampai sekarang masih tetap digunakan di tengah-tengah masyarakat. Sepertinya penggunaan mantra memang akan berlangsung terus-menerus sehingga kemungkinan mantra tetap lestrasi.

4. Syair

Selain ketiga hal di atas, syair juga merupakan jenis puisi lama yang tetap digunakan hingga sekarang. Nama syair sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu Syu’ur yang memiliki arti “perasaan”.  Syair mempunyai aturan tersendiri seperti di bawah ini:

  • Setiap bait terdiri empat baris
  • Jumlah suku kata di setiap baris sebanyak 8 sampai 12 namun ada juga yang hanya 4 sampai 5 suku kata
  • Bait-baitnya bermakna isi
  • Mempunyai rima yang sifatnya tetap yaitu a a a maupun a b a b

5. Gurindam

Gurindam juga termasuk yang akan kita bahas pada penjelasan pengertian puisi dan jenis-jenisnya. Gurindam sendiri setiap baitnya terdapat 2 baris. Jika kamu perhatikan, antara gurindam dan pantun memiliki kesamaan. Akan tetapi, pada gurindam kamu tidak menemukan sampiran.

Selain itu, gurindam juga mempunyai persajakan yang mirip di bagian akhir. Pada dua baris itulah yang merupakan hubungan antara sebab dan akibat. Ciri-ciri gurindam yaitu:

  • Pada setiap bait terdapat dua baris
  • Mempunyai jumlah suku kata sebanyak 10 sampai 14
  • Setiap baris mempunyai hubungan antara sebab akibat
  • Setiap baris mempunyai rima atau bisa bersajak a a , b b, c, c, begitu seterusnya
  • Isi pada gurindam ada di baris kedua
  • Isi gurindam seputar nasehat, kata-kata mutiara, atau filosofi hidup

6. Seloka

Pada seloka, isinya tentang kiasan atau perumpamaan yang digunakan untuk memberikan sindiran atau gurauan. Biasanya seloka hadir dalam betnuk syair atau pantun. Salah satu bagian terpenting dalam seloka yaitu pengaturan persajakan atau rima. Untuk ciri-ciri seloka antara lain:

  • Satu bait memiliki 4 baris dan bisa lebih
  • Bersajak a b a b
  • Setiap baris mempunyai 4 suku kata
  • Mempunyai rangkaian pantun yang memiliki keterkaitan
  • Baris 1 dan 2 bernama sampiran, baris 3 dan 4 bernama isi
  • Penyusunannya secara berangkat. Namun pada setiap rangkanya tidak tetap serta rima akhirnya bebas

Pengertian puisi lama dan seloka

7. Talibun

Talibun merupakan jenis puisi lama yang sudah sangat ditemui. Untuk ciri-cirinya hampir sama dengan pantun. Untuk lebih jelasnya, ciri-ciri talibun yaitu:

  • Barisnya berjumlah genap dan terdapat sampiran serta isi
  • Misalnya talibun mempunyai 6 baris, 3 baris awal bernama sampiran dan 3 baris akhir bernama isi
  • Sampiran di talibun merupakan perumpamaan dan menjadi kalimat pembantu untuk menyampaikan isi
  • Bersajak abcd abcd, abc abc, abcde abcde, begitu seterusnya
  • Gaya bahasanya luas serta menekankan pada pengulangan berima

Pengertian Puisi Lama dan Talibun

Sekian penjelasan tentang pengertian puisi lama dan jenis-jenisnya. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply