Pidato ” Kontra Pentingnya Menabung”

MENGONVERSI TEKS EKSPOSISI KEDALAM PIDATO

 

Alhamdulillah Alhamdilillahilazi Hadanalihaza Wamakunna Linnahtadia Laula’an Hadanallah. Asshadu’alla Illahaillah Wasshaduanna Muhammadarraasulullah La Nabiya’bad’a Ammaba’du.

Pertama dan utama sekali marilah sama-sama kita panjantkan puji berserta syukur atas kehadirat Allah SWT yang mana telah melimpahkan rahmat dan nikmatnya kepada kita semua. Sehingga kita dapat melangkahkan kaki mengayunkan tangan ke sekolah yang kita cintai ini.

Salawat berangkaikan salam tidak lupa pula kita hadiahkan kepada pucuk pimpinan umat islam sedunia pelita dalam kegelapan tauladan bagi kita semua yakninya Nabi besar Muhammad SAW. Yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan ke zaman yang berpengetahuan. Dari zaman biadap ke zaman beradap seperti yang kita  rasakan saat ini. Selanjutnya,  langsung saja saya masuk kedalam tema saya pada siang hari ini yang berjudul  Kontra Pentingnya Menabung.

Menurut pendapat saya sendiri menabung itu tidaklah penting dikarenakan dengan kita menabung kita tidak akan mendapatkan kepuasaan untuk diri sendiri. Bahkan para ulama juga menentang untuk kita menabung.

Contohnya saja pada saat kita menjadi anggota sebuah bank kita akan dikenakan biaya administrasi.

1.     Tabungan kita yang kurang dari 5 juta rupiah maka dengan otomatis tabungan kita akan dikurangi 5 ribu rupiah.

2.    Uang tabungan apabila kita tark lewat ATM akan dikenakan biaya administrasi 5000-7500 rupiah.

3.    Apabila kita berhenti dari tabungan maka saldo tidak bisa diambil semua, harus disisihkan minimal 50 ribu.

 

Begitulah kejadian jika kita menjadi anggota sebuah bank. Seharusnya kita harus berpikir-pikir dulu ya?

Pada bagian bunga bank cenderung menindas. Karena dimana bank telah menentukan bunga bank. Bunga bank dianggap memutasikan kekayaan hanya diantara orang berpunya. Akhirnya, menjadi tidak berimbangnya  kekayaan antara yang miskin dan kaya.

Dari abu hurairah radhiyallahu anh, ia berkata Rasulullah bersabda “Riba adalah 70 dosa, dosa yang paling ringan adalah sama dengan dosa orang yang berzina dengan ibunya”.( HR IBN MAJAH). Bahkan hukum menabung dengan tujuan disedekkahkan. Ini sama halnya dengan orang yng mencuri dengan tujuan untuk bersedekah.

Kita boleh saja untuk menambung bila kebutuhan kita sedang mendesak, dan kita menabung untuk tidak mengambil bunganya.

Itulah pidato singkat saya tentang kontra pentingnya menabung, semaga anda dapat tergerak untuk mempertimbangkannya bahwa menabung itu tidaklah penting, betul tidak?

Akhir kata saya sudahi dengan wabilahitaufik walhidayah asalamua’laikum warahmatulahiwabarakatu.

 

Leave a Reply