Teks Biografi Buatan Sendiri

Biografi Silvia Maharani

Silvia Maharani yang kerap di panggil Via ini lahir di Padang tanggal 23 september 1989. Ia merupakan anak pertama dari delapan bersaudara. Orang tuanya bernama Anas Malik dan Siti Rahmah yang keduanya terkenal sebagai orang yang suka menolong di kalangan masyarakat.

Walaupun hidup di keluarga yang tidak berada tidak membuat Via berhenti mengejar cita-cita. Sedari kecil ia dikenal sebagai anak yang patuh, solehah dan mengetahui kekurangan ekonomi keluarganya, sehingga sehari-hari Via yang SD sudah mulai berjualan untuk biaya sekolah dan membantu orang tuanya. Walaupun sering di ejek teman-temannya, ia tetap berjualan untuk melanjutkan sekolahnya. Ia dikenal di kalangan para guru karena kepintarannya dan kesantunannya. Di kelas ia selalu mendapat rangking 1 sampai ia menyelesaikan sekolah dasarnya dengan nilai yang sangat memuaskan.

Saat di Smp Via tidak terpengaruh oleh teman-temannya yang kadang berfoya-foya. Ia lebih memilih untuk menabung hasil jualannya dan selalu membawa bekal ke sekolah. Di Smp ia sangat sering memenangkan olimpiade. Walau memiliki kecerdasan yang luar biasa tidak pernah membuatnya besar kepala, ia dikenal sebagai anak yang mau membagi ilmunya kepada orang lain. Ia mengakhiri masa Smp nya dengan menjadi rangking 1 UN di sekolahnya.

Memasuki Sma ayahnya meninggal dunia yang membuat nya harus bekerja lebih ekstra untuk membantu ibunya dan membiayai adik-adiknya. Di sekolah ia menjual setelah pulang sekolah ia bekerja di sebuah rumah makan. Walaupun waktunya habis karena bekerja, ia tetap meraih 3 besar di kelasnya. Saat kelas XI ia berteman dengan Annisa yang waktu itu baru kelas X, Annisa ini bisa dibilang berasal dari keluarga yang berkecukupan. Suatu hari orang tua Annisa datang kepada Via dan mengatakan akan membiayai sekolahnya sampai ke perguruan tinggi tetapi dengan syarat Via mau menjadi guru privat Annisa. Mendapat jaminan tidak membuat Via berleha leha, ia tetap menjadi anak yang rajin dan cerdas.

Saat memasuki bangku perkuliahan ia tidak bisa lagi menjadi guru privat Annisa tetapi walaupun begitu ternyata orang tua Annisa tetap membiayai nya dengan alasan mereka sudah menganggap bahwa Via anak mereka dan karena Via membawa pengaruh yang baik pada Annisa, contohnya saja Annisa termasuk orang yang sering meninggalkan kewajibannya, sejak berteman dengan Via membuat Annisa berubah menjadi seorang yang rajin beribadah kepada Yang Maha Kuasa. Di bangku perkuliahan ia selalu mendapat nilai diatas 3. Via menyelesaikan kuliahnya dalam tiga tahun dengan cumlaude.

Setelah menjadi sarjana ia bekerja di sebuah stasiun televisi menjadi tulang punggung keluarga karena ibunya yang mulai sakit-sakitan. Ia bekerja sangat giat dan rajin karena itu orang- orang yang bekerja dengannya sangat menyukainya. Ia sangat menyayangi adik dan keluarganya, saat ia mendengar adiknya yang ke 6 kecelakaan ia langsung mengambil cuti dan pulang ke rumah.

Walaupun berasal dari keluarga yang tidak berada tidak menciutkan rasa semangatnya mengejar cita-cita. Kerja keras selama ini berbuah manis padanya. Ia selalu bersyukur kepada Allah SWT. dengan cara selalu mengerjakan perintah-Nya. Kepintaran dan rasa pantang menyerahnya telah membuat Via meraih cita-citannya. Ia menuturkan bahwa kesuksesannya mengejar cita-cita tidak terlepas dari kerja keras, tawakal, dan doa orang tuanya.

Leave a Reply